Do'a Setelah Sholat
8:56 AM | Author: Unknown
Pengertian Puasa Beserta Macam-macam Puasa
7:12 AM | Author: Unknown
 Arti puasa menurut bahasa adalah menahan. Menurut syariat islam puasa adalah suatu bentuk aktifitas ibadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari / fajar / subuh hingga matahari terbenam / maghrib dengan berniat terlebih dahulu sebelumnya.
Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk membuat kita menjadi tahan terhadap hawa nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakir miskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan juga untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat.

Orang yang diperbolehkan untuk berbuka puasa sebelum waktunya adalah :
- Dalam perjalanan jauh 80,640 km (wajib qodo puasa)
- Sedang sakit dan tidak dapat berpuasa (wajib qodo puasa)
- Sedang hamil atau menyusui (wajib qada puasa dan membayar fidyah)
- Sudah tua renta atau sakit yang tidak sembuh-sembuh (wajib membayar fidyah 3/4 liter beras atau bahan makanan lain)

Macam-Macam Puasa :


A. PUASA FARDHU
Puasa fardhu adalah puasa yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan syariat Islam. Yang termasuk ke dalam puasa fardhu antara lain:
a. Puasa bulan Ramadhan
Puasa dalam bulan Ramadhan dilakukan berdasarkan perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
- yâ ayyuhal-ladzîna âmanûkutiba ‘alaykumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alal-ladzîna min qoblikum la’allakum tattaqûn –
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu terhindar dari keburukan rohani dan jasmani (QS. Al Baqarah: 183).
- syahru Romadhônal-ladzî unzila fîhil-qurânu hudal-lin-nâsi wa bayyinâtim-minal-hudân wal-furqôn(i). Faman syahida min(g)kumusy-syahro falyashumh(u). wa man(g) kâna marîdhon aw ‘alâ safari(g) fa’iddatum-min ayyâmin ukhor. Yurîdullohu bikumul-yusro wa lâ yurîdu bikumul-‘usro wa litukmilul-‘iddata walitukabbirulloha ‘alâ mâ hadâkum wa la’allakum tasykurûn -
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqoroh: 185)
b. Puasa Kafarat
Puasa kafarat adalah puasa sebagai penebusan yang dikarenakan pelanggaran terhadap suatu hukum atau kelalaian dalam melaksanakan suatu kewajiban, sehingga mengharuskan seorang mukmin mengerjakannya supaya dosanya dihapuskan, bentuk pelanggaran dengan kafaratnya antara lain :
  1. Apabila seseorang melanggar sumpahnya dan ia tidak mampu memberi makan dan pakaian kepada sepuluh orang miskin atau membebaskan seorang roqobah, maka ia harus melaksanakan puasa selama tiga hari.
  2. Apabila seseorang secara sengaja membunuh seorang mukmin sedang ia tidak sanggup membayar uang darah (tebusan) atau memerdekakan roqobah maka ia harus berpuasa dua bulan berturut-turut (An Nisa: 94).
  3. Apabila dengan sengaja membatalkan puasanya dalam bulan Ramadhan tanpa ada halangan yang telah ditetapkan, ia harus membayar kafarat dengan berpuasa lagi sampai genap 60 hari.
  4. Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji bersama-sama dengan umrah, lalu tidak mendapatkan binatang kurban, maka ia harus melakukan puasa tiga hari di Mekkah dan tujuh hari sesudah ia sampai kembali ke rumah. Demikian pula, apabila dikarenakan suatu mudharat (alasan kesehatan dan sebagainya) maka berpangkas rambut, (tahallul) ia harus berpuasa selama 3 hari.
Menurut Imam Syafi’I, Maliki dan Hanafi:
Orang yang berpuasa berturut-turut karena Kafarat, yang disebabkan berbuka puasa pada bulan Ramadhan, ia tidak boleh berbuka walau hanya satu hari ditengah-tengah 2 (dua) bulan tersebut, karena kalau berbuka berarti ia telah memutuskan kelangsungan yang berturut-turut itu. Apabila ia berbuka, baik karena uzur atau tidak, ia wajib memulai puasa dari awal lagi selama dua bulan berturut-turut.[1]
c. Puasa Nazar
Adalah puasa yang tidak diwajibkan oleh Tuhan, begitu juga tidak disunnahkan oleh Rasulullah saw., melainkan manusia sendiri yang telah menetapkannya bagi dirinya sendiri untuk membersihkan (Tazkiyatun Nafs) atau mengadakan janji pada dirinya sendiri bahwa apabila Tuhan telah menganugerahkan keberhasilan dalam suatu pekerjaan, maka ia akan berpuasa sekian hari. Mengerjakan puasa nazar ini sifatnya wajib. Hari-hari nazar yang ditetapkan apabila tiba, maka berpuasa pada hari-hari tersebut jadi wajib atasnya dan apabila dia pada hari-hari itu sakit atau mengadakan perjalanan maka ia harus mengqadha pada hari-hari lain dan apabila tengah berpuasa nazar batal puasanya maka ia bertanggung jawab mengqadhanya.

B. PUASA SUNNAT
Puasa sunnat (nafal) adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Adapun puasa sunnat itu antara lain :
1. Puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal
Bersumber dari Abu Ayyub Anshari r.a. sesungguhnya Rasulallah saw.  bersabda: “ Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian dia menyusulkannya dengan berpuasa enam hari pada bulan syawal , maka seakan – akan dia berpuasa selama setahun”.[2]
2. Puasa Tengah bulan (13, 14, 15) dari tiap-tiap bulan Qomariyah
Pada suatu hari ada seorng Arabdusun datang pada Rasulullah saw. dengan membawa kelinci yang telah dipanggang. Ketika daging kelinci itu dihidangkan pada beliau maka beliau saw. hanya menyuruh orang-orang yang ada di sekitar beliau saw. untuk menyantapnya, sedangkan beliau sendiri tidak ikut makan, demikian pula ketika si arab dusun tidak ikut makan, maka beliau saw. bertanya padanya, mengapa engkau tidak ikut makan? Jawabnya “aku sedang puasa tiga hari setiap bulan, maka sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih setiap bulan”. “kalau engkau bisa melakukannya puasa tiga hari setiap bulan maka sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih yaitu pada hari ke tiga belas, empat belas dan ke lima belas.[3]
3. Puasa hari Senin dan hari Kamis.
Dari Aisyah ra. Nabi saw. memilih puasa hari senin dan hari kamis. (H.R. Turmudzi)[4]
4. Puasa hari Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah atau Haji)
Dari Abu Qatadah, Nabi saw. bersabda: “Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang tekah lalu  dan satu tahun yang akan datang” (H. R. Muslim)[5]
5. Puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharam.
Dari Salim, dari ayahnya berkata: Nabi saw. bersabda: Hari Asyuro (yakni 10 Muharram) itu jika seseorang menghendaki puasa, maka berpuasalah pada hari itu.[6]
6. Puasa nabi Daud as. (satu hari bepuasa satu hari berbuka)
Bersumber dari Abdullah bin Amar ra. dia berkata : Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya puasa yang paling disukai oleh Allah swt. ialah puasa Nabi Daud as. sembahyang yang paling d sukai oleh Allah ialah sembahyang Nabi Daud as. Dia tidur sampai tengah malam, kemudian melakukan ibadah pada sepertiganya dan sisanya lagi dia gunakan untuk tidur, kembali Nabi Daud berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari.”[7]
Mengenai masalah puasa Daud ini, apabila selang hari puasa tersebut masuk pada hari Jum’at atau dengan kata lain masuk puasa pada hari Jum’at, hal ini dibolehkan. Karena yang dimakruhkan adalah berpuasa pada satu hari Jum’at yang telah direncanakan hanya pada hari itu saja.
7. Puasa bulan Rajab, Sya’ban dan pada bulan-bulan suci
Dari Aisyah r.a berkata: Rasulullah saw. berpuasa sehingga kami mengatakan: beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka sehingga kami mengatakan: beliau tidak berpuasa. Saya tidaklah melihat Rasulullah saw. menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadhan. Dan saya tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada puasa di bulan Sya’ban.[8]

Kumpulan Niat Puasa Sunnah (Klik disini) 

C. PUASA MAKRUH
Menurut fiqih 4 (empat) mazhab, puasa makruh itu antara lain :
1. Puasa pada hari Jumat secara tersendiri
Berpuasa pada hari Jumat hukumnya makruh apabila puasa itu dilakukan secara mandiri. Artinya, hanya mengkhususkan hari Jumat saja untuk berpuasa.
Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Saya mendengar Nabi saw. bersabda: “Janganlah kamu berpuasa pada hari Jum’at, melainkan bersama satu hari sebelumnya atau sesudahnya.” [9]
2. Puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan
Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw. beliau bersabda: “Janganlah salah seorang dari kamu mendahului bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang biasa berpuasa, maka berpuasalah hari itu.”[10]
3. Puasa pada hari syak (meragukan)
Dari Shilah bin Zufar berkata: Kami berada di sisi Amar pada hari yang diragukan Ramadhan-nya, lalu didatangkan seekor kambing, maka sebagian kaum menjauh. Maka ‘Ammar berkata: Barangsiapa yang berpuasa hari ini maka berarti dia mendurhakai Abal Qasim saw.[11]

D. PUASA HARAM
Puasa haram adalah puasa yang dilarang dalam agama Islam. Puasa yang diharamkan. Puasa-puasa tersebut antara lain:
a. Puasa pada dua hari raya
Dari Abu Ubaid hamba ibnu Azhar berkata: Saya menyaksikan hari raya (yakni mengikuti shalat Ied) bersama Umar bin Khattab r.a, lalu beliau berkata:”Ini adalah dua hari yang dilarang oleh Rasulullah saw. Untuk mengerjakan puasa, yaitu hari kamu semua berbuka dari puasamu (1 Syawwal) dan hari yang lain yang kamu semua makan pada hari itu, yaitu ibadah hajimu.[12](Shahih Bukhari, jilid III, No.1901)
b.  Puasa seorang wanita dengan tanpa izin suami
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda: “Tidak boleh seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di rumah, di suatu hari selain bulan Ramadhan, kecuali mendapat izin suaminya.”[13](Sunan Ibnu Majah, jilid II, No.1761)
masih banyak lagi tentang puasa haram (Klik Disini)
Kumpulan Niat Puasa Sunnah
6:48 AM | Author: Unknown
Kumpulan Niat Puasa Sunnah :


1. Niat Puasa Syawwal
نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAWWAL SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
Artinya :
“ Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah ta’ala.”

2. Niat Puasa Bulan Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah & ‘Arafah).
نويت صوم ترويه سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
Artinya :
“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
نويت صوم عرفة سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
Artinya :
“ Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala.”

3. Niat Puasa Qhada’ Ramadhan
نويت صوم غد عن قضاء فرض رمضان لله تعالى .
Artinya :
“ Niat aku puasa esok hari keranaganti fardhu Ramadhan kerana Allah Ta'ala. ”

4. Niat Puasa Bulan Muharram (Puasa ’Asyura)
نويت صوم عشر سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA 'ASYURA LILLAHI TA'ALA
Artinya :
“ Saya niat puasa hari ’Asyura , sunnah karena Allah ta’ala.”

5. Niat Puasa Bulan Rajab
نويت صوم شهر رجب سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA SYAHRI RAJAB LILLAHI TA'ALA
Artinya :
“ Saya niat puasa bulan Rajab , sunnah karena Allah ta’ala.”

6. Niat Puasa Senin – Kamis
نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى
" NAWAITU SAUMA YAUMUL ISNAINSUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
“ Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’ala.”
نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA YAUMUL KHOMIS SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
“ Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”

7. Niat Puasa Sya’ban
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
“ Saya niat puasa bulan sya’ban , sunnah karena Allah ta’ala.”

8. Niat Puasa Daud
نويت صوم داود سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA DAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
“ Saya niat puasa Daud , sunnah karena Allah ta’ala
Puasa Yang di Haramkan
6:35 AM | Author: Unknown

PUASA YANG DILARANG
Shaum adalah ibadah mahdah. Artinya, seluruh pelaksanaannya telah diatur dalam AlQuran atau sunah, tidak dibenarkan kita menambahi atau menguranginya. Walaupun shaum itu ibadah yang mulia, tetapi kalau waktu dan cara pelaksanaannya tidak mengikuti ketentuan Allah dan Rosul, nilainya akan hampa. Karena itu, kita perlu mengetahui waktu-waktu yang terlarang untuk melaksanakannya:

1. Shaum pada Hari Idul Fitri dan Idul Adha
Idul Fitri jatuh pada tanggal satu Syawal dan Idul Adha pada tanggal sepuluh Dzulhijjah. Jadi, haram shaum pada waktu-waktu tersebut (HR. Bukhari)

2. Shaum pada Hari Tasyriq
Hari Tasyrik adalah hari makan, minum dan menyebut (mengingat) Allah SWT . (HR. Muslim)Jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (setelah Idul Adha).

3. Shaum Sepanjang Masa
Islam mengharamkan shaum tiap hari tanpa henti/jeda (HR. Bukhari), kecuali Ramadhan. Shaum yang disunahkan paling maksimal adalah shaum daud, yaitu shaum sehari dan berbuka sehari.

4. Shaum Khusus pada Hari Sabtu
Kita dilarang mengkhususkan shaum pada hari Sabtu (HR. Ahmad), kecuali dengan niat bayar qadha, niat shaum daud, atau niat shaum sunah lainnya.

5. Shaum Khusus pada Hari Jum’at
Kita dilarang mengkhususkan shaum pada hari Jum’at (HR. Bukhari dan Muslim), kecuali dengan niat bayar qadha, niat shaum daud, atau niat shaum sunah lainnya.

6. Shaum di Arafah
Orang yang sedang melaksanakan haji (wukuf di Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah) diharamkan melaksanakan shaum (HR. Abu Daud dan Nasa’i)

7. Wanita yang Haid dan Nifas
Jika sedang haid atau nifas, wanita diharamkan shaum dan sholat. (HR. Bukhari)

8. Shaum Wishal
Shaum wishal adalah shaum yang berkesinambungan tanpa berbuka walaupun waktunya sudah tiba. Saat azan maghrib dia tidak berbuka hingga keesokan harinya. Shaum macam ini diharamkan dalam Islam. (HR. Bukhari)

9. Shaum pada Hari yang Meragukan
Sebelum melaksanakan Ramadhan, kita harus mendapatkan kepastian apakah sudah masuk Ramadhan atau belum. Kalau belum ada kepastian, sebaiknya kita tidak shaum karena shaum pada hari yang meragukan itu terlarang. (HR. Tirmidzi)

10. Shaum Mendahului Ramadhan
Kalau hari pertama adalah besok, hari ini dan kemarin dilarang shaum. Namun, bagi orang-orang yang terbiasa melaksanakan shaum sunah, larangan ini tidak berlaku. (HR. Bukhari dan Muslim)
Asmaul Husna Beserta Artinya
9:46 AM | Author: Unknown

Pengertian Asmaul Husna Menurut Bahasa Dan Istilah

  Asmaul husna menurut bahasa berarti nama-nama yang baik.

Asmaul Husna menurut istilah Asmaul Husna adalah nama-nama yang balk bagi Allah SWT. Sebagai bukti kemahaagungan dan kesempurnaan-Nya. Sebagaimana dalam Alquran disebutkan : “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Men gadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyal Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Hasyr :24)

dan ini 99 asmaul husna dan artinya

1. Ar Rahman = الرحمن = Yang Maha Pengasih
2. Ar Rahiim الرحيم = Yang Maha Penya= Yang
3. Al Malik الملك = Yang Maha Merajai/Memerintah
4. Al Quddus القدوس = Yang Maha Suci
5. As Salaam السلام = Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6. Al Mu`min المؤمن = Yang Maha Memberi Keamanan
7. Al Muhaimin المهيمن = Yang Maha Pemelihara
8. Al `Aziiz العزيز = Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
9. Al Jabbar الجبار = Yang Maha Perkasa
10. Al Mutakabbir المتكبر = Yang Maha Megah, = Yang Memiliki Kebesaran
11. Al Khaliq الخالق = = Yang Maha Pencipta
12. Al Baari` البارئ = Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13. Al Mushawwir المصور = Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14. Al Ghaffaar الغفار = Yang Maha Pengampun
15. Al Qahhaar القهار = Yang Maha Memaksa
16. Al Wahhaab الوهاب = Yang Maha Pemberi Karunia
17. Ar Razzaaq الرزاق = Yang Maha Pemberi Rejeki
18. Al Fattaah الفتاح = Yang Maha Pembuka Rahmat
19. Al `Aliim العليم = Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20. Al Qaabidh القابض = Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21. Al Baasith الباسط = Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
22. Al Khaafidh الخافض = Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
23. Ar Raafi` الرافع = Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
24. Al Mu`izz المعز = Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
25. Al Mudzil المذل = Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
26. Al Samii` السميع = Yang Maha Mendengar
27. Al Bashiir البصير = Yang Maha Melihat
28. Al Hakam الحكم = Yang Maha Menetapkan
29. Al `Adl العدل = Yang Maha Adil
30. Al Lathiif اللطيف = Yang Maha Lembut
31. Al Khabiir الخبير = Yang Maha Mengenal
32. Al Haliim الحليم = Yang Maha Penyantun
33. Al `Azhiim العظيم = Yang Maha Agung
34. Al Ghafuur الغفور = Yang Maha Pengampun
35. As Syakuur الشكور = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36. Al `Aliy العلى = Yang Maha Tinggi
37. Al Kabiir الكبير = Yang Maha Besar
38. Al Hafizh الحفيظ = Yang Maha Memelihara
39. Al Muqiit المقيت = Yang Maha Pemberi Kecukupan
40. Al Hasiib الحسيب = Yang Maha Membuat Perhitungan
41. Al Jaliil الجليل = Yang Maha Mulia
42. Al Kariim الكريم = Yang Maha Mulia
43. Ar Raqiib الرقيب = Yang Maha Mengawasi
44. Al Mujiib المجيب = Yang Maha Mengabulkan
45. Al Waasi` الواسع = Yang Maha Luas
46. Al Hakiim الحكيم = Yang Maha Maka Bijaksana
47. Al Waduud الودود = Yang Maha Mengasihi
48. Al Majiid المجيد = Yang Maha Mulia
49. Al Baa`its الباعث = Yang Maha Membangkitkan
50. As Syahiid الشهيد = Yang Maha Menyaksikan
51. Al Haqq الحق = Yang Maha Benar
52. Al Wakiil الوكيل = Yang Maha Memelihara
53. Al Qawiyyu القوى = Yang Maha Kuat
54. Al Matiin المتين = Yang Maha Kokoh
55. Al Waliyy الولى = Yang Maha Melindungi
56. Al Hamiid الحميد = Yang Maha Terpuji
57. Al Muhshii المحصى = Yang Maha Mengkalkulasi
58. Al Mubdi` المبدئ = Yang Maha Memulai
59. Al Mu`iid المعيد = Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60. Al Muhyii المحيى = Yang Maha Menghidupkan
61. Al Mumiitu المميت = Yang Maha Mematikan
62. Al Hayyu الحي = Yang Maha Hidup
63. Al Qayyuum القيوم = Yang Maha Mandiri
64. Al Waajid الواجد = Yang Maha Penemu
65. Al Maajid الماجد = Yang Maha Mulia
66. Al Wahiid الواحد = Yang Maha Tunggal
67. Al Ahad الاحد = Yang Maha Esa
68. As Shamad الصمد = Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69. Al Qaadir القادر = Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70. Al Muqtadir المقتدر = Yang Maha Berkuasa
71. Al Muqaddim المقدم = Yang Maha Mendahulukan
72. Al Mu`akkhir المؤخر = Yang Maha Mengakhirkan
73. Al Awwal الأول = Yang Maha Awal
74. Al Aakhir الأخر = Yang Maha Akhir
75. Az Zhaahir الظاهر = Yang Maha Nyata
76. Al Baathin الباطن = Yang Maha Ghaib
77. Al Waali الوالي = Yang Maha Memerintah
78. Al Muta`aalii المتعالي = Yang Maha Tinggi
79. Al Barri البر = Yang Maha Penderma
80. At Tawwaab التواب = Yang Maha Penerima Tobat
81. Al Muntaqim المنتقم = Yang Maha Pemberi Balasan
82. Al Afuww العفو = Yang Maha Pemaaf
83. Ar Ra`uuf الرؤوف = Yang Maha Pengasuh
84. Malikul Mulk مالك الملك = Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85. Dzul Jalaali Wal Ikraam ذو الجلال و الإكرام = Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al Muqsith المقسط = Yang Maha Pemberi Keadilan
87. Al Jamii` الجامع = Yang Maha Mengumpulkan
88. Al Ghaniyy الغنى = Yang Maha Kaya
89. Al Mughnii المغنى = Yang Maha Pemberi Kekayaan
90. Al Maani المانع = Yang Maha Mencegah
91. Ad Dhaar الضار = Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92. An Nafii` النافع = Yang Maha Memberi Manfaat
93. An Nuur النور = Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94. Al Haadii الهادئ = Yang Maha Pemberi Petunjuk
95. Al Baadii البديع = Yang Indah Tidak Mempunyai Banding
96. Al Baaqii الباقي = Yang Maha Kekal
97. Al Waarits الوارث = Yang Maha Pewaris
98. Ar Rasyiid الرشيد = Yang Maha Pandai
99. As Shabuur الصبور = Yang Maha Sabar
 
 

Segala cara akan dilakukan setan untuk menjauhkan manusia dari jalan Allah SWT. Salah satunya adalah dengan mempengaruhi manusia agar menyukai tidur dan melelapkannya hingga manusia tersebut meninggalkan ibadah.



Kisahnya.
Dalam sebuah riwayat dari Imam Bukhari dan Imam Muslim dikisahkan bahwa Rasulullah SAW pada suatu saat mengetahui seorang pemuda yang gemar tidur. Pemuda tersebut selalu memperbanyak waktu tidurnya sehingga meninggalkan banyak ibadah kepada Allah SWT. Ketika Rasulullah mengetahui bahwa pemuda itu tidur sepanjang malam hingga subuh, bahkan pemuda itu tidak melaksanakan shalat malam, Rasul pun bersabda kepada para sahabat-sahabatnya.
"Sesungguhnya pemuda itu telah dikencingi setan di kedua telinganya," sabda Rasulullah SAW.

Dalam riwayat lain juga diceritakan bahwa setan selalu memberikan tiga ikatan di kepala orang yang tidur. Ketiga ikatan itu berfungsi agar orang tersebut terlelap tidur sehingga banyak meninggalkan ibadah.

Diikat Setan.
Jika orang itu bangun, kemudian teringat kepada Allah SWT, maka lepaslah satu ikatan.
Jika ia bangkit dan berwudhu, maka lepaslah ikatan yang kedua, lalu jika orang tersebut melakukan shalat, maka lepaslah semua ikatan itu.
Pada pagi harinya, orang itu akan terlihat giat dan berseri-seri. Namun, apabila ketiga ikatan itu tidak terlepas, maka pagi harinya orang tersebut terlihat kusut dan bermalas-malasan.
Dialog Ulama dan Setan yang Merasuki Pemuda
8:28 AM | Author: Unknown

Adalah Ayat Kursi memiliki banyak Fadhilah atau keutamaan dan salah satunya adalah dapat mengusir setan.
Kisah islami ini dikisahkan oleh Syeikh Ibnu Taimiyah mengenai salah satu ulama yang mampu membebaskan seseorang dari kesurupan.


Kisahnya.
Di zaman dahulu, ada seseorang yang kesurupan dengan hebatnya. Orang tersebut kerasukan setan hingga tak sadar apa yang dilakukannya. Warga setempat kemudian melaporkan hal ini kepada Syeikh Ibnu Taimiyah.

"Wahai Syeikh, ada seorang pemuda yang kesurupan, apa yang harus kami lakukan?" lapor para warga.
Mendapatkan laporan itu, Syeikh Ibnu Taimiyah mengirim salah seorang ulama yang masih tercatat sebagai muridnya untuk menyadarkan kembali pemuda yang kesurupan tersebut sehingga terbebas dari setan yang merasukinya.

Maka, berangkatlah sang ulama tersebut dengan diantar warga. Sesampainya di tempat, ulama itu melihat seorang pemuda yang tengah kesurupan dengan mata melotot dan suara lantang sekali.

Kerasukan Setan.
Ulama itu kemudian membacakan ayat kursi lalu disambung dengan bacaan ayat Al Qur'an lain surat Al-Mu'minun ayat 115.

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ

Artinya:
Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?

Usai membaca ayat-ayat tersebut, ulama itu kemudian berdialog dengan setan yang bersemayam di tubuh pemuda itu.
"Keluarlah, jasad ini tidak halal bagimu," perintah ulama itu.
Namun, setan yang merasuki pemuda itu masih saja membandel. ia tidak mau menuruti perintah sang ulama.
"Keluarlah, jika tidak, maka aku akan memukulmu," ucap sang ulama itu lagi.
Tiba-tiba saja setan tersebut menjawab,
"Ya, aku akan keluar."

Namun, setelah ditunggu beberapa lama, setan itu tidak juga keluar dari tubuh si pemuda. Maka ulama tersebut mengambil sebatang tongkat dan dipukulkan ke urat leher belakang kepala si pemuda dengan kerasnya.

Begitu kerasnya pukulan itu, membuat tangan sang ulama terasa sakit usai memukulnya. Orang-orang yang melihat kejadian itu tampak terheran-heran dengan apa yang dilakukan sang ulama.
Saat dipikul, setan mengerang kesakitan kemudain berkata,
"Aku menyukainya."
"Ya, akan tetapi dia tidak menyukaimu," ujar sang ulama.
"Aku ingin pergi haji bersama pemuda ini," kata setan lagi.
"Ya, tapi pemuda ini tidak mau pergi haji bersamamu," jawab sang ulama.



Setan itu akhirnya mengalah dan bersedia keluar dari raga si pemuda.
"Kalau begitu, aku akan meninggalkannya sebagai penghormatan kepadamu," kata setan.
"Tidak, engkau haru meninggalkannya demi mentaati Allah dan Rasul-Nya," sergah sang ulama.
"Baiklah, aku akan keluar," kata setan yang kali ini menepati perkataannya.

Dibenarkan oleh Rasulullah SAW.
Selepas dari pengaruh setan, pemuda itu tampak duduk sambil menoleh ke kiri dan ke kanan sambil berusaha memulihkan kesadarannya. Ia sangat terkejut kenapa banyak orang yang berkerumun yang mengitarinya.

"Loh, kenapa kau di sini?" tanya si pemuda.
"Engkau ini dipukuli sedemikian rupa apakah engkau merasakan sakit sedikit?" tanya orang-orang di sekitarnya.
"Aku tidak merasakan apapun, tapi mengapa aku kok dipukuli?" tanya si pemuda balik.
"Engkau baru saja dirasuki oleh setan, tetapi setan itu telah berhasil diusir oleh ulama itu," jelas orang-orang di sekitarnya.

Setan ini memang mengakui bahwa mereka sangat takut dengan ayat kursi. Pengakuan ini pernah dikatakannya di hadapan sahabat yang menunggu kurma.
Rasulullah SAW membenarkan pengakuan setan itu. Akan tetapi, Rasul SAW menegaskan bahwa setan itu tetaplah makhluk yang pendusta.
(Masih ingat kan postingan tentang kisah pencurian bahan makanan pokok yang dilakukan oleh setan).

Berikut Ayat Kursi yang dimaksud:

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Artinya:
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar."
(QS. Al-Baqarah: 255).

Kursi dalam ayat ini oleh sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.

Surat Al-Mu'minun ayat 115.

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ

Artinya:
"Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?"
(QS. Al-Mu'minun: 115).

Kedua ayat tersebut terkenal sebagai ayat untuk mengusir setan yang merasuki manusia.
Perseteruan Antara Iblis dan Nabi Adam as
8:24 AM | Author: Unknown

Ketika Allah SWT memrintahkan malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam as, maka Malaikat Jibril yang pertama kali bersujud lalu Malaikat Mika'il, Malaikat Israfil, Malaikat Izrail lalu diikuti oleh malaikat lainnya.


Iblis Tidak Mau Bersujud.
Setelah itu Allah SWT pun memerintahkan kepada Iblis agar bersujud kepada Nabi Adam as. Akan tetapi Iblis menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam as.

Allah SWT berfirman,
"Kenapa engkau menolak bersujud kepada Nabi Adam yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
"Aku lebih baik daripada Adam, sebab aku Engkau ciptakan dari api, sedangkan Adam engkau ciptakan dari tanah liat," jawab Iblis.
"Lagi pula aku telah bertahun-tahun menyembah-Mu sebelum Engkau ciptakan Adam," kata iblis lebih lanjut.

قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ ٧٧
وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ ٧٨
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ ٧٩
قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ ٨٠
إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ ٨١

77. Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,
78. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".
79. iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan".
80. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
81. sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".
(QS. Shad:77-81).

Allah SWT berfirman,
"Sebelumnya aku sudah tahu bahwa sia-sia saja engkau ibadah kepada-Ku. Oleh karena itu keluar engkau dari surga, keluar dari rahmat-Ku, engkau sungguh hamba-Ku yang tercela dan dilaknat. Engkau besok akan menjadi isi neraka bahkan neraka penuh oleh golonganmu.

Iblis berani juga menjawab,
"Baiklah wahai TuhanKu, aku terima semua itu akan tetapi tangguhkanlah hidupku sampai pada hari dibangkitkan agar aku dapat menggoda mereka semua."

Allah SWT berfirman,
Baiklah, hidupmu Aku tangguhkan sampai pada hari kiamat."

Iblis Berubah Penampilan.
Pada hari itulah dia berubah bentuknya menjadi setan yang dirajam.
Dia dahulu bernama 'Azazil yang termasuk salah satu pembesar malikat. Tetapi karena dia menentang perintah Allah SWT, maka ibadahnya yang sudah lama ditekuni tidak ada gunanya bagi dirinya. Dia kemudian disebut Iblis, karena putus dari rahmat Allh SWT.

Pertanyaan-Pertanyaan yang Mungkin Terjadi.
Iblis adalah hamba, dan Nabi Adam adalah hamba juga kenapa iblis harus bersujud kepada Nabi Adam.
Sujud di sini artinya adalah bukan untuk menyembah, melainkan untuk menghargai.

Kenapa Allah SWT memusnahkan musuh para Nabi, sedangkan iblis tidak dimusnahkan.
Allah SWT memberi tangguh, melestarikan iblis karena untuk menguji makhluk-Nya yaitu jin dan manusia.

Ayat-Ayat yang Menjelaskan:
Allah SWT berfirman,

وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ ١١
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ ١٢
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ ١٣
قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ ١٤
قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ ١٥
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ١٦
ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ ١٧
قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ ١٨

Artinya:
11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada Para Malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.

12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah".

13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina".

14. iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya[529] sampai waktu mereka dibangkitkan".

15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh."

16. iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya Barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".

(QS. Al-A’raaf: 11-18)
Godaan Setan Ketika Bayi Lahir
8:22 AM | Author: Unknown
 Kisah islamiah sore dengan kisah jin yang bernama setan.
Ketika bayi baru saja dilahirkan, maka orang tuanya disyariatkan untuk mengazani telinga kanan si bayi dan memberi bacaan iqomah di telinga kirinya.

Hal tersebut dilakukan untuk menjauhkan si bayi dari godaan setan. Setan ini akan mengganggu manusia sejak pertama lahir.
Berikut Kisahnya
Ada sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada seorang bayi pun dari anak Adam yang terlahir kecuali ia pasti mendapat tusukan dari setan sehingga bayi itu menangis dan menjerit karenanya, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa as)."
(HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,
"Jeritan bayi ketika lahir adalah karena mendapat tusukan setan."
(HR. Muslim).

Dari hadits di atas dijelaskan bahwa semua manusia, entah itu orang tuanya muslim atau tidak, ketika bayi lahir maka akan didatangi setan dan diganggu pada saat dilahirkan. Datangnya setan pada saat itu adalah untuk menancapkan tusukan ujung jarinya pada kedua mata anak Adam.

Setan Mencari Pengikut.
Tujuan setan menusukkan jarinya tersebut adalah setan berharap kelak di kemudian hari, anak Adam tersebut menjadi pengikut setianya. Matanya tidak bisa "MELIHAT" dengan benar antara yang baik dan yang jahat.

Kebaikan akan tampak menjadi bayang-bayang yang samar sehingga ia akan enggan menuju ke arah kebaikan tersebut. Kejahatan akan tampak seperti kilauan cahaya yang snagat meggiurkan sehingga ia akan berlari untuk menyongsongnya.

Oleh karena itu, Rasululah SAW memberi tuntunan kepada umatnya agar terhindar dari gangguan setan pada saat bayi dilahirkan.

Pertama.
Dengan diazani pada telinga kanannya dan diiqamatkan pada telinga kirinya.
Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Ajarkanlah kalimat 'Laa ilaaha Illallahu' kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar."
(HR. Al-hakim).

Rasulullah SAW juga bersabda,
"Barang siapa yang mendapati seorang bayi yang dilahirkan, kemudian diazankan di telinga kanannya dan diiqamatkan di telinga kirinya, maka ia tidak akan diganggu oleh Ummu Shibyan (setan yang selalu mengganggu anak kecil)."
(HR. Ibn Sunny dari Hasan ibn Aki ra).

Menurut Rasululah SAW, setan akan ketakutan dan berlari sejauh-jauhnya apabila mendengar suara azan.

Kedua.
Hal kedua yang bisa dilakukan pada bayi yang baru lahir adalah dengan dibacakan surat Al Ikhlas pada kedua telinganya.
Imam Muhyiddin ABi Zakaria Yahya dalam kitabnya Al Adzkar Al Nawawiyyah menjelaskan bahwa Rasullah SAW membacakan surat Al khlas pada telinga anak yang baru dilahirkan.

Ketiga.
Dengan mendoakan bayi yang baru dilahirkan.
Untuk meghindari bisikan setan pada bayi adalah dengan membacakan Surat Ali Imran ayat 36 dengan maksud untuk memohonkan perlindungan Allah SWT untuk anak yang baru dilahirkan agar terhindar dari godaan setan yang terkutuk.

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Artinya:
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."


Doa keselamatan dan perlindungan untuk anak.
"Ya Allah, kumohon perlindungan kepada-Mu untuk anak ini dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan dan kesusahan, dan dari pandangan mata yang menyakitkan."
(HR. Bukhari).

Kisah Islamiah pagi dengan kisah Nabi dan Kisah Iblis.
Diduga, riwayat berikut ini berasal dari Tirmidzi. Setelah Nabi Adam dan Hawa berkumpul kembali dan taubat mereka diterima oleh Allah SWT, Iblis masih saja menggoda keduanya.

Godaan Iblis ini ditujukan kepada Ibu Hawa, hingga akhirnya Iblis atau setan bisa masuk ke tubuh manusia karena seorang anak Iblis dimakan oleh Nabi Adan dan Ibu Hawa.


Berikut Kisahnya.
Setelah pertemuan Nabi Adam dan Hawa di bumi, pada suatu hari Nabi Adam as meninggalkan Hawa seorang diri karena ada suatu keperluan. Maka, datanglah iblis bersama anaknya yang bernama Khannas kepada Hawa.

"Aku harus pergi untuk melakukan sesuatu hal yang penting," kata si Iblis kepada Hawa.
"Tolonglah jaga anakku ini hingga aku kembali," lanjut iblis.

Hawa menerima anak itu dan iblis pun pergi.
Setelah Nabi Adam kembali pulang, dia kaget tengah mendapati Hawa bernama anak iblis yang bernama Khannas. Nabi Adam sangat marah, namun Hawa membela diri.
"Dia adalah anak iblis yang dititipkannya kepadaku," jawab Hawa.
"Mengapa engkau sudi menolongnya?jawab Adam mencela Hawa.

Dengan sangat marah, anak iblis itu dibunuhnya, dicincangnya dan setiap cincangan itu digantungkan di dahan pohon. Setelah itu, pergilah Adam.
Tak berapa lama kemudian, Iblis pun datang menemui Hawa untuk mengambil anaknya.

"Dimanakah anakku?" tanya Iblis kepada Hawa.
Hawa menerangkan bahwa telah terjadi sesuatu.
"Adam telah mencincang-cincang tubuh anakmu dan setiap potongan anakmu digantungkannya pada dahan pohon," jelas Hawa kepada Ibls.

Si Iblis kemudian menyerukan nama anaknya dan potongan-potongan tubuh anaknya berkumpul dan Khannas pun hidup kembali seperti sedia kala.
"Jagalah dia, karena aku ada urusan lain yang harus aku kerjakan" pinta Iblis kepada Hawa.

Mula-mula Hawa menolak permintaan Iblis, akan tetapi Iblis bermohon sedemikian gigihnya sehingga ia menyerah. Setelah itu, pergilah si Iblis meninggalkan tempat itu.
Ketika Adam pulang, terlihatlah olehnya anak iblis itu.

"Apakah artinya semua ini?" tanya Adam.
Hawa kemudian mengisahkan yang telah terjadi, namun Adam malah memukuli Hawa habis-habisan.
"Aku tak tahu apakah rahasia di balik semua ini," kata Adam.
"Kenapa engkau tidak mematuhi aku dan lebih mematuhi seteru Allah SWT dan terpedaya oleh bujukannya," tanya Adam.

Tak berapa lama kemudian, Adam membunuh anak inlis itu dan mayatnya dibakar. Kemudian sebagian abunya dibuangnya ke dalam air dan sebagianlagi dibuangnya ke udara dan diterpa angin.
Setelah itu, Adam pergi lagi.

Si Iblis datang menanyakan anaknya.
Hawa menceritakan hal yang telah dilakukan Adam kepada anaknya. Si Iblis erteriak memanggila anaknya, dan abu-abu mayat anaknya yang dibakar tadi berkumpul, kemudian Khannas hidup kembali dan bersimpuh di depan ayahnya.

Sekali lagi iblis ingin meminta pertolongan kepada Hawa untuk menjaga anaknya. Namun, Hawa menolak.
"Aku tidak mau, pastilah Adam akn membunuhku nanti," jawab Hawa.
Iblis membujuk dengan berbagai sumpah sehingga akhirnya Hawa pun sekali lagi menyerah. Si Iblis pergi dan tak berapa lamakemudian, Adam pulang ke rumah dan dipatainya Hawa bersama anak itu lagi.

"Allah lah yang mengetahui apa yang akan terjadi sekarang ini, engkau leih menuruti kata-katan Iblis daripada kata-kataku," kata Adam kepada Hawa.

Khannas disembelihnya dan dimasak.
Separuh dari tubuh Khannas dimakan Adam sendiri dan sebagian lainnya diberikan kepada Hawa untuk dimakan sampai habis.



Riwayat lain mengatakan bahwa Iblis masih mampu menghidupkan anaknya kembali setelah langkah terakhir Adam ini, Wallahu A'lam.
Tak berapa lama kemudian, iblis datang menanyakan anaknya dan Hawa menceritakan apa yang sedang terjadi.
"Anakmua dimasak oelh Adam, separuh tubuhnya aku makan dan separuhnya lagi dimakan oelh Adam," kata Hawa kepada Iblis.

"Inilah yang selama ini aku inginkan," seru Iblis kegirangan.
"Aku ingin menyusup ke dalam tubuh Adam. Kini setelah dadanya menjadi tempat kediamanku, tercapailah sudah keinginanku itu," seru iblis lagi sambil bersorak-sorai.

Dai kisah inilah, maka iblis bisa memasuki tubuh manusia dengan mudahnya hingga sekarang, kecuali orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.
Dan anak turun iblis terus berkembang biak dan dinamai dengan setan hingga sekarang.
Niat Sholat Sholat Fardhu
2:23 AM | Author: Unknown

Sebelum kita melaksanakan ibadah shalat wajib lima waktu (fadlu 'ain) kita wajib mensucikan diri kita dari najis dan hadats dengan mengambil air wudlu. Kemudian sebelum takbir kita membaca niat salat sesuai dengan sholat mana yang akan kita kerjakan. Ketika niat posisi badan tegak dan pandangan mata menuju tempat sujud menghadap ke kiblat ka'bah.
A. Niat Shalat Shubuh/Subuh (2 Roka'at)

Ushollii fardlolsh shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (imaaman/ma'muuman) lillaahi ta'aalaa.

Artinya :
"Niat aku shalat fardlu shubuh dua raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah".

B. Niat Shalat Dhuhur/Zuhur/Lohor (4 Roka'at)

Ushollii fardlodh dhuhri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an (imaaman/ma'muuman) lillaahi ta'aalaa.

Artinya :
"Niat aku shalat fardlu dhuhur empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah".

C. Niat Shalat Ashar/Asar (4 Roka'at)

Ushollii fardlol 'ashri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an (imaaman/ma'muuman) lillaahi ta'aalaa.
Artinya :
"Niat aku sholat fardlu ashar empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah".

D. Niat Sholat Maghrib/Magrib (3 Roka'at)

Ushollii fardlol maghribi tsalaatsa roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an (imaaman/ma'muuman) lillaahi ta'aalaa.

Artinya :
"Niat aku shalat fardlu maghrib tiga raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah".

E. Niat Shalat Isya/Isa (4 Roka'at)

Ushollii fardlol 'isyaa-i arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an (imaaman/ma'muuman) lillaahi ta'aalaa.

Artinya :
"Niat aku shalat fardlu isya empat raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah"
*Adaa-an : Bila shalat sendiri
*Imaaman : Bila Shalat sebagai imam
*Ma'muuman : Bila shalat sebagai makmum
.

 Sholat adalah salah satu kewajiban bagi kaum muslim yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.
Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan sholat ,maka ia mendirikan agama Iswlam, dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama Islam.
Sholat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, dan jumlahnya adalah 17 rakaat. Sholat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik yang sedang sehat maupun yang sedang sakit.

Selain shalat wajib, jg ada shalat sunnah. Macamnya ada 15 shalat, yaitu :

1. Shalat Wudhu,

shalat sunnah 2rakaat yg bs dikrjkan tiap selesai wudhu,
niatnya :
Ushalli sunnatal wudlu-i rak'ataini lillahi Ta'aalaa
artinya :
"aku niat shalat sunnah wudhu 2 rakaat karena Allah"


2. Shalat Tahiyatul Masjid,

shalat sunnah 2rakaat yg dikrjkan ketika masuk masjid, sblm duduk utk menghormati masjid.
Rasulullah bersabda: "Apabila seseorg diantara kamu msk masjid, maka jgnlah hendak duduk sblm shalat 2rakaat lbh dahulu" (H.R.Bukhari&Muslim).

Niatnya :

Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2rakaat krn Allah"

3. Shalat Dhuha,

shalat sunnah yg dikrjkan ketika matahari br naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12.
Dr Anas berkata Rasulullah: "Barang siapa shalat Dhuha 12rakaat, Allah akan membuatkan utknya istana disurga" (H.R.Tarmiji&Abu Majah).

Niatnya :
Ushalli sunnatal Dhuha rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah dhuha 2rakaat krn Allah"

4. Shalat Rawatib,

shalat sunnah yg dikrjkan mengiringi shalat fardhu.
Niatnya :
A). Qabliyah: adalah shalat sunnah rawatib yg dikrjkan sblm shalat wajib. Wktnya: 2rakaat sblm shalat subuh, 2rakaat sblm shalat Dzuhur, 2 atau 4rakaat sblm shalat Ashar, & 2rakaat sblm shalat Isya.
Niatnya :
Ushalli sunnatadh Dzuhri * rak'ataini Qibliyyatan lillahi
Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur 2 rakaat krn Allah"
* bs diganti dg shalat wajib yg akan dkrjkan.
B). Ba'diyyah: adalah shalat sunnah rawatib yg dikrjkan stlh shalat fardhu. Wktnya: 2 atau 4rakaat sesdh shalat Dzuhur, 2rakaat sesdh shalat Magrib & 2rakaat sesdh shalat Isya.
Niatnya :
Ushalli sunnatadh Dzuhri * rak'ataini Ba'diyyatan lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur 2rakaat krn Allah"
*bs diganti dgn shalat wajib yg akan dikerjakan.

5. Shalat Tahajud,

shalat sunnah pd wkt malam. Sebaiknya lwt tengah mlm&stlh tidur. Minimal 2rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Qur'an :
"Dan pd sebagian mlm hr bershalat tahajudlah kamu sbg suatu ibadah tambahan bagimu. Mdh-mdhan Tuhanmu mengangkatmu ketmpt yg terpuji"
(Q.S.Al Isra:79).
Niatnya :
Ushalli sunnatal tahajjudi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah tahajjud 2rakaat krn Allah"

6. Shalat Istikharah,

shalat sunnah 2rakaat utk meminta petunjuk yg baik, bila kita menghadapi 2 pilihan/ragu dlm mengambil keputusan. Sebaiknya dikrjkan pd 2/3 mlm terakhir.

Niatnya :
Ushalli sunnatal Istikharah rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah Istikharah 2rakaat krn Allah"

7. Shalat Hajat,

shalat sunnah 2rakaat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan/diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal 2rakaat maksimal 12rakaat dgn salam setiap 2rakaat.
Niatnya :
Ushalli sunnatal Haajati rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah hajat 2 rakaat karena Allah"

8. Shalat Mutlaq,

shalat sunnah tnp sebab&tidak ditentukan
wktnya, jg tdk dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yg baik, banyak/sedikit (AlHadis).

Niatnya :
Ushalli sunnatal rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah 2rakaat karena Allah"

9. Shalat Taubat,

shalat sunnah yg dilakukan stlh merasa berbuat dosa kpd Allah SWT, agar mndpt ampunanNya.

Niatnya :
Ushalli sunnatal Taubati rak'ataini lillahi Ta'aalaa
Artinya :
"aku niat shalat sunnah taubat 2rakaat karena Allah"

10. Shalat Tasbih,

shalat sunnah yg dianjurkan dikrjkan tiap mlm, jk tdk bs 1minggu sekali/paling tdk seumur hidup sekali. Shalat ini sebyk 4rakaat, dg ketentuan jk dikrjkan pd siang hari ckp dg 1 salam, Jk dikrjkan pd mlm hr dgn 2 salam.
Cara mengerjakannya
A). Niat : Ushalli sunnatan tasbihi raka'ataini lilllahi ta'aalaa. artinya :"aku niat shalat sunnah tasbih 2rakaat karena Allah"
B). Usai baca surat Al Fatehah, bc tasbih 15x.
C). Ruku', usai baca do'a ruku, baca tasbih 10x.
D). Itidal, usai membaca do'a 'itidal, baca tasbih 10x.
E). Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x.
F). Usai baca do'a duduk diantara2sujud, baca tasbi 10x.
G). Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x.
Jmlh keseluruhan tasbih yg dibaca pd tiap rakaatnya sebnyk 75x.
Lafadz bacaan tasbih yg dmksd adalah sbg berikut :
Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar

artinya :
"Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala
puji bagi Allah, Dzat yang Maha Agung"

11. Shalat Tarawih,

shalat sunnah sesudah shalat Isya, pd bln Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan dlm hadis :
"Yg dikrjkan oleh Rasulullah saw, baik pd
bln ramadhan/lainnya tdk lbh dr 11rakaat" (H.R.Bukhari).
Dari Jabir :" Sesungguhnya Nabi saw telah shalat brsm mereka 8rakaat, lalu beliau shalat witir." (H.R.Ibnu Hiban)

Niat shalat tarawih :
Ushalli sunnatan Taraawiihi rak'ataini (Imamam/makmuman) lillahi ta'aallaa
artinya :
"Aku niat shalat sunat tarawih 2rakaat (imamam/makmum) krn Allah"

12. Shalat Witir,

shalat sunnat Mu Akad (dianjurkan) yg biasanya dirangkaikan dg shalat tarawih, Blngan shalat witir 1,3,5,7 smpai 11rakaat.
[i]Dari Abu Aiyub, berkata Rasulullah:
"Witir itu hak, maka siapa yg suka mengerjakan 5, krjkanlah. Siapa yg suka mengerjakan 3, krjkanlah. Dan siapa yg suka 1, maka krjkanlah" (H.R.AbuDaud&Nasai).
Niat :
Ushalli sunnatal witri rak' atan lillahi ta'aalaa
artinya :
"Aku niat shalat sunnat witir rakaat krn Allah"

13. Shalat Hari Raya,

shalat Idul Fitri pada 1 Syawal & Idul Adha pd 10 Dzulhijah. Hukumnya sunnah Mu akad (dianjurkan).
"Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yg byk, sebab itu shalatlah engkau&berqurbanlah krn Tuhanmu pd Idul Adha (Q.S.AlKautsar.1-2)

Dari Ibnu Umar: "Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pd 2hari raya sblm berkhutbah."(H.R. Jama'ah).

Niat Shalat Idul Fitri :
Ushalli sunnatal li, iidil fitri rak'ataini (imamam/makmumam) lillahi Taa'laa
artinya :
"Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah"

Niat Shalat Idul Adha :

Ushalli sunnatal li'iidil Adha rak'ataini (imamam.makmumam) lillahita'aalaa
artinya :
"Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah"

Wkt shalat hari raya adalah stlh terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun&sunnatnya sama sprt shalat yg lainnya. Hanya ditambah bbrp sunnat sbg berikut :
a. Berjamaah
b. Takbir 7kali pd rakaat pertama & 5kali pd rakat ke2
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pd tiap takbir.
d. Stlh takbir yg ke2 sampai takbir yg terakhir baca tasbih.
e. Membaca surat Qaf di rakaat pertama&surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f. Imam menyaringkan bacaannya
g. Khutbah 2kali stlh shalat sebgmn khutbah jum'at
h. Pd khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah & pd Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban.
i. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j. Makan terlebih dahulu pd shalat Idul Fitri, pd Shalat Idul Adha sebaliknya.


14. Shalat Khusuf,

shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan/matahari. Minimal 2rakaat.
Caranya mengerjakannya :
a). Shalat 2rakaat dgn 4x ruku' yaitu pd rakaat pertama, stlh ruku'&I'tidal baca fatihah lg kemudian ruku'&I'tidal kembali stlh itu sujud sbgmn biasa. Begitu pula pd rakaat ke2.
b). Disunatkan baca surat yg panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan hrs nyaring, sedangkan pd gerhana matahari sebaliknya.
Niat shalat gerhana bulan :
Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillahita'aalaa
artinya :
"Aku niat shalat gerhana bulan 2rakaat krn Allah"

15. Shalat Istiqa',

shalat sunat yg dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Niatnya :
Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa
artinya :
"Aku niat shalat istisqaa 2rakaat (imam/makmum)
karena Allah"
Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa :

a). 3hari sblmnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat dgn berpusa&meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal
shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki&datangnya murka Allah.
"Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lbh dulu kami perbanyak orang-orang yg fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya" (Q.S.Al Isra:16).
b). Pd hari ke4 semua penduduk trmsk yg lemah dianjurkan pergi kelapangan dgn pakaian sederana&tanpa wangi-wangian utk shalat Istisqa'
c). Usai shalat diadakan khutbah 2kali. Pd khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9x dan pd khutbah kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dgn khutbah lainnya, yaitu :
a. Khatib disunatkan memakai selendang.
b. Isi khutbah menganjurkan byk beristigfar,berkeyakinan bhw Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
c. Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
d. Saat berdo'a pd khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.

niat shalat sesuai dengan sholat mana yang akan kita krjkan.

Pengertian Shalat
1:02 AM | Author: Unknown


Definisi & Pengertian Sholat Fardhu

A. Definisi & Pengertian Sholat Fardhu / Wajib Lima Waktu
Shalat secara bahasa berarti berdo’a. dengan kata lain, shalat secara bahasa mempunyai arti mengagungkan. Sedangkan pengertian shalat menurut syara’ adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Ucapan di sini adalah bacaan-bacaan al-Qur’an, takbir, tasbih, dan do’a. Sedang yang dimaksud dengan perbuatan adalah gerakan-gerakan dalam shalat misalnya berdiri, ruku’, sujud, duduk, dan gerakan-gerakan lain yang dilakukan dalam shalat. 
Sedangkan menurut Hasbi ash-Shiddieqy shalat yaitu beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah, menurut syarat-syarat yang telah ditentukan.
Yang dimaksudkan shalat dalam penelitian ini adalah tidak hanya sekedar shalat tanpa adanya penghayatan atau berdampak sama sekali dalam kehidupannya, akan tetapi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah shalat fardlu yang didirikan dengan khusyu’ yakni shalat yang nantinya akan berimplikasi terhadap orang yang melaksanakannya. Pengertian shalat yang dimaksudkan  lebih kepada pengertian shalat menurut Ash Shiddieqy  dari ta’rif shalat yang menggambarkan ruhus shalat (jiwa shalat); yaitu berharap kepada Allah dengan sepenuh jiwa, dengan segala khusyu’ dihadapan-Nya dan berikhlas bagi-Nya serta hadir hati dalam berdzikir, berdo’a dan memuji.
Inilah ruh atau jiwa shalat yang benar dan sekali-kali tidak disyari’atkan shalat karena rupanya, tetapi disyari’atkan karena mengingat jiwanya (ruhnya).
Khusyu’ secara bahasa berasal dari kata khasya’a-yakhsya’u-khusyu’an, atau ikhta dan takhasysya’a yang artinya memusatkan penglihatan pada bumi dan memejamkan mata, atau meringankan suara ketika shalat.  Khusyu’ secara bahasa juga bisa diartikan sungguh-sungguh penuh penyerahan dan kebulatan hati; penuh kesadaran hati.  Arti khusyu’ itu lebih dekat dengan khudhu’ yaitu tunduk, dan takhasysyu’ yaitu membuat diri menjadi khusyu’. Khusyu’ ini dapat terjadi baik pada suara, badan maupun penglihatan. Tiga anggota itulah yang menjadi tanda (simbol) kekhusyu’an seseorang dalam shalat.
Khusyu’ menurut istilah syara’ adalah keadaan jiwa yang tenang dan tawadhu’ (rendah hati), yang kemudian pengaruh khusyu’ dihati tadi akan menjadi tampak pada anggota tubuh yang lainnya.  Sedang menurut A. Syafi’i khusyu’ adalah menyengaja, ikhlas dan tunduk lahir dan batin; dengan menyempurnakan keindahan bentuk/sikap lahirnya, serta memenuhinya dengan kehadiran hati, kesadaran dan pengertian (penta’rifan) segala ucapan bentuk/sikap lahir itu.
Jadi secara utuh yang dimaksudkan oleh penyusun dalam judul penelitian ini adalah mengatasi persoalan-persoalan yang berhubungan dengan psikis sehari-hari seperti masalah rumah tangga, perkawinan, lingkungan kerja, sampai masalah pribadi dengan membiasakan shalat yang dilakukan dengan khusyu’.  Dengan kata lain dalam penelitian ini  akan dibahas tema shalat sebagai mediator untuk mengatasi segala permasalahan manusia sehari-hari yang berhubungan dengan psikis, karena shalat merupakan kewajiban peribadatan (formal) yang paling penting dalam sistem keagamaan Islam. Pengertian Shalat
  
B. Hukum, Tujuan dan Syarat Solat Wajib Fardhu 'Ain
Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.
Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu, yaitu :
1. Beragama Islam
2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis
3. Berusia cukup dewasa
4. Telah sampai dakwah islam kepadanya
5. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya
6. Sadar atau tidak sedang tidur
Syarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini :
1. Masuk waktu sholat
2. Menghadap ke kiblat
3. Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar
4. Menutup aurat
C. Rukun Shalat
Dalam sholat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :
1. Niat
2. Posisis berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca surat al-fatihah
5. Ruku / rukuk yang tumakninah
6. I'tidal yang tuma'ninah
7. Sujud yang tumaninah
8. Duduk di antara dua sujud yang tuma'ninah
9. Sujud kedua yang tuma'ninah
10. Tasyahud
11. Membaca salawat Nabi Muhammad SAW
12. Salam ke kanan lalu ke kiri
D. Yang Membatalkan Aktivitas Sholat Kita
Dalam melaksanakan ibadah salat, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita, contohnya seperti :
1. Menjadi hadas / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2. Berkata-kata kotor
3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat
4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak tuma'ninah.